Tips dan Trik Bertani Cabai

on Jumat, 31 Januari 2014


Cabai memang terkadang menjadi komoditas yang sangat menguntungkan, buah yang rasanya pedas ini memang tidak terlewatkan dalam beberapa makanan di nusantara. Dibandingkan tanaman lainnya, tanaman cabai merupakan tanaman yang memerlukan perawatan dengan keahlian yang baik dan teratur agar bisa panen sesuai harapan para penanamnya.

Syarat Tumbuh
1. Tanah
Salah satu syarat dalam cara menanam cabai yang baik adalah tanah. Tanah yang direkomendasikan untuk menanam cabai adalah tanah yang gembur dan juga subur dan kaya dengan zat makan (zat hara). Juga tanah yang baik dalam persoalan pembuangan/sirkulasi air yang baik dan tidak menggenang. Usahakan diberi banyak humus. Tanaman cabe juga bisa ditanam di daratan rendah ataupun daratan tinggi.

2. Iklim
Tanaman cabai bisa hidup di daerah yang banyak hujan atau kurang hujan dengan suhu udara berkisar antara 25 – 31 derajad celcius. Bila bibit sudah diperoleh, Bibit tanaman cabai rawit yang telah berumur 1 bulan segera ditanam dan dilakukan pada sore hari agar tidak layu. ciri – ciri bibit yang siap tanam adalah sebagai berikut (umur 1 bulan) :
-        tidak terserang hama dan penyakit
-        pertumbuhan tanaman seragam Dalam cara menanam cabai yang baik, usahakan jangan terlalu rapat jaraknya agar mengurangi serangan hama penyakit dan memudahkan perawatan tanaman cabe nantinya.

Hal ini juga bisa diaplikasikan dengan cara menanam satu baris saja dalam satu gulut.
Jarak tanam yang ideal 60 x 60 cm. Hal ini juga dipengaruhi oleh musim, jika musim kemarau menanam cabe dengan jarak agak rapat mungkin tidak akan terlalu bermasalah, tetapi jika pada musim penghujan akan menyebabkan tanaman cabe mudah terserang penyakit jamur jika terlalu rapat.

Cara Menanam Cabai

  1. Siram bibit cabai
  2. Pilih bibit yang akan ditanam
  3. Lepaskan poly bag atau plastik dari bibit
  4. Padatkan tanah disekeliling tanaman bibit yang telah di masukan ke lubang agar tidak rebah cara menanam cabai Setelah kita mempelajari cara menanam cabai, kita pelajari lagi ke dalam masa vegetatif atau masa sebelum berbunga, yang paling penting untuk difokuskan adalah unsur makro tanaman.

Pada fase ini tanaman cabe membutuhkan asupan Unsur hara (N) yang cukup dan pengairan yang baik.
Gunakan ZPT berbahan aktif GIBERALIN, dan jangan lupa pemupukan dilakukan dengan baik karena nutrisi sangat dibutuhkan dalam masa ini. Dan hentikan pemakaian giberalin ketika masa berbunga karena akan membuat bunga rontok. Rumput liar yang tumbuh disekitar tanaman harus dicabut atau di siang dengan kored atau sabit. Untuk menghindari lalat buah, kita bisa menyemprotkan pestisida yang baunya menyengat sehingga lalat buah tidak suka. Selain itu jika ada buah yang sudah terserang segeralah petik buang jauh.


Cukup mudah bukan? Selamat mencoba :)

Dampak Negatif Pestisida



Pada umumnya pestisida, terutama pestisida sintesis adalah biosida yang tidak saja bersifat racun terhadap jasad pengganggu sasaran. Tetapi juga dapat bersifat racun terhadap manusia dan jasad bukan  target  termasuk tanaman, ternak dan organisma berguna lainnya.
 Akhir-akhir ini disadari bahwa pemakaian pestisida, khususnya pestisida sintetis ibarat pisau bermata dua. Dibalik manfaatnya yang besar bagi peningkatan produksi pertanian, terselubung bahaya yang mengerikan. Tak bisa dipungkiri, bahaya  pestisida semakin nyata dirasakan masyarakat, terlebih akibat penggunaan pestisida yang tidak bijaksana. Kerugian berupa timbulnya dampak buruk penggunaan pestisida, dapat dikelompokkan atas 3 bagian : 
 
  
1. Pestisida Meningkatkan Perkembangan Populasi Jasad Penganggu Tanaman 

Timbulnya ketahanan hama terhadap pemberian pestisida yang terus menerus, merupakan fenomena dan konsekuensi ekologis yang umum dan logis.
Munculnya resistensi adalah sebagai reaksi evolusi menghadapi suatu tekanan (strees). Mekanisme timbulnya resistensi hama dapat dijelaskan sebagai berikut. Apabila suatu populasi hama yang terdiri dari banyak individu, dikenakan pada suatu tekanan lingkungan, misalnya penyemprotan bahan kimia beracun, maka sebagian besar individu populasi tersebut akan mati terbunuh. Tetapi dari sekian banyak individu, ada satu atau beberapa individu yang mampu bertahan  hidup. 
 Tidak terbunuhnya individu yang bertahan tersebut,  mungkin disebabkan  terhindar dari efek racun pestisida,  atau sebahagian karena sifat genetik yang dimilikinya. Oleh karena itu, pada generasi berikutnya anggota populasi akan terdiri dari lebih banyak individu yang tahan terhadap pestisida.

 2 Resurgensi Hama

Peristiwa resurgensi hama terjadi apabila setelah diperlakukan aplikasi pestisida, populasi hama  menurun dengan cepat dan secara tiba-tiba justru meningkat lebih tinggi dari jenjang polulasi sebelumnya. Resurgensi sangat mengurangi efektivitas dan efesiensi pengendalian dengan pestisida.
Resurjensi hama terjadi karena pestisida, sebagai racun yang berspektrum luas, juga membunuh musuh alami. Musuh alami yang terhindar dan bertahan terhadap penyemprotan pestisida,  sering kali mati kelaparan karena populasi mangsa untuk sementara waktu terlalu sedikit, sehingga tidak tersedia makanan dalam jumlah cukup. Kondisi demikian terkadang menyebabkan musuh alami beremigrasi untuk mempertahankan hidup. Disisi lain, serangga hama akan berada pada kondisi yang lebih baik dari sebelumnya. Sumber makanan tersedia dalam jumlah cukup dan pengendali alami sebagai pembatas pertumbuhan populasi menjadi tidak  berfungsi. Akibatnya populasi hama meningkat tajam segera setelah penyemprotan.
Resurgensi hama, selain disebabkan karena terbunuhnya musuh alami, ternyata dari  penelitian  lima  tahun terakhir dibuktikan bahwa ada jenis-jenis pestisida tertentu yang memacu peningkatan telur serangga hama .

3.   Ledakan Populasi Hama Sekunder

Dalam ekosistem pertanian,  diketahui terdapat beberapa hama utama dan banyak hama-hama kedua atau hama sekunder. Umumnya tujuan penggunaan pestisida adalah untuk mengendalikan hama utama yang paling merusak. Peristiwa ledakan hama sekunder terjadi, apabila setelah perlakuan pestisida menghasilkan penurunan populasi hama utama, tetapi kemudian terjadi peningkatan populasi pada spesies yang sebelumnya bukan  hama utama, sampai tingkat yang merusak. Ledakan ini seringkali disebabkan oleh terbunuhnya musuh alami, akibat penggunaan pestisida yang berspektrum luas. Pestisida tersebut tidak hanya membunuh hama utama yang menjadi sasaran, tetapi juga membunuh serangga berguna, yang dalam keadaan normal secara alamiah efektif mengendalikan populasi hama sekunder. 

 Cukup menyeramkan bukan, maka dari itu pengaplikasian Pestisida ada baiknya anda konsultasikan pada ahlinya...

Agribisnis = Berladang & Berkebun, Benarkah..?



Sebagian dari anda mungkin menganggap Agribisnis hanya berhubungan dengan pertanian, namun pada kenyataannya Agribisnis mempunyai beberapa lingkup kegiatan, dimana dalam kegiatannya meliputi sektor pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, serta perhutanan. Untuk lebih jelasnya, mari kita jabarkan:


1. Pertanian 
Pertanian dalam arti luas adalah proses menghasilkan bahan pangan, ternak, serta produk-produk agroindustri dengan cara memanfaatkan sumber daya tumbuhan dan hewan. Pemanfaatan sumber daya ini terutama berarti budi daya (cultivation, atau untuk ternak: raising). Sedangkan pertanian dalam arti sempit adalah proses menghasilkan bahan makanan. 
Pertanian terbagi 2
-    Pertanian Lahan Basah atau Sawah 
Merupakan usaha tani yang dilaksanakan pada hamparan yang sangat membutuhkan perairan. Perairan sawah biasanya dilakukan untuk komoditi padi,jagung dan kacang-kacang. 
-   Perairan Lahan Kering atau Ladang 
Adalah pertanian yang tidak membutuhkan pengairan.Komoditas lading biasanya berupa palawija,umbi-umbian dan holtikultura. 
2. Perkebunan 
Merupakan usaha tani di lahan kering yang ditanami dengan tanaman industri yang laku di pasar, seperti : karet, kelapa sawit, tebu, cengkeh , dan lain-lain. 
3. Peternakan 
Merupakan usaha tani yang dilakukan dengan membudidayakan ternak. Usaha ternak dibedakan atas: 
  • Peternakan unggas (ayam dan itik) 
  • Peternakan kecil (kambing,domba,kelinci,babi dan lain-lain) 
  • Ternak besar (kerbau,sapi dan kuda) 
4.  Perikanan 
Perikanan adalah semua kegiatan yang terorganisir berhubungan dengan pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya ikan dan lingkungannya mulai dari praproduksi, produksi, pengolahan sampai dengan pemasaran, yang dilaksanakan dalam suatu sistem bisnis perikanan. 
  • Perikanan tangkap,  dapat dibedakan menjadi perikanan perairan (sungai dan danau) dan perikanan air laut. 
  • Perikanan budidaya, dapat dibedakan dalam perikanan kolam, perikanan rawa, perikanan empang dan perikanan tambak. 
 5. Kehutanan 
Adalah kegiatan pertanian yang dilakukan untuk mempoduksi atau memamfaatkan hasil hutan,baik yang timbuh atau hidup secara alami maupun yang telah dibudidayakan Uraian di atas menunjukkan bahwa kegiatan agribisnis merupakan
(a) kegiatan yang berbasis pada keunggulan sumberdaya alam (on-farm agribusiness) yang terkait erat dengan penerapan teknologi dan keunggulan sumberdaya manusia bagi perolehan nilai tambah yang lebih besar (off-farm agribusiness); serta 
(b) kegiatan yang memiliki ragam kegiatan dengan spektrum yang sangat luas, dari skala usaha kecil dan rumahtangga hingga skala usaha raksasa, dari yang berteknologi sederhana hingga yang paling canggih, yang kesemuanya itu saling terkait dan saling mempengaruhi.
Maka, dapat disimpulkan bahwa kegiatan agribisnis ini bukan hanya mencakup seputar kegiatan perladangan dan perkebunan semata, tapi juga segala hal yang bisa dihasilkan dari alam dan hewan.

Apa itu Agribisnis..??

on Kamis, 30 Januari 2014


Apa yang pertama kali terlintas di benak anda ketika mendengar atau membaca kata “Agribisnis” ? Mungkin sebagian dari anda berfikir tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan pertanian, seperti mencangkul di sawah, memberi pupuk pada tanaman, membajak lahan, dan lain sebagainya. Memang peryataan tersebut benar tetapi hanya sedikit kurang tepat saja. Jika kita menelaah lebih lanjut istilah agribisnis berasal dari kata Agriculture dan Business, dimana kata Agriculture ini memiliki arti pertanian dan Business artinya kegiatan atau sebuah usaha yang bertujuan untuk menghasilkan sebuah keuntungan. Jadi secara sederhana, Agribisnis (agribusiness) didefinisikan sebagai usaha atau kegiatan pertanian dan terkait dengan pertanian.